MayDay, hari itu telah berlalu sepuluh menitan yang lalu. Dimana kaki saya menjejakkan lagi di Ibu kota ini. Langit pun telah kembali kelam, malam. Teriakkan mereka tak lagi terdengar bingar.

Mereka, anda, saya dan kita semua telah terbaring lelap melupakan harapan yang masih menggantung. Bila ada super hero diantara kita saya yakin dia sedang tertidur lelap, kawan. Sudahlah biarkan gulita mendekap kita hingga subuh tiba.

 

Masih ingat dengan syair lagu ini? “Nina bobo oh nina bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk.” Biarkan lagu ini mengalun mengantar kita tidur. Pulang sejenak dan pergi kembali. Hingga pulang untuk dirumahkan-Nya. Dan Ibu kota kini begitu sunyi, kawan.

“Nina bobo oh nina bobo, kalau tidak bobo digigit kebo.” Kiranya sampai kapan kerbau membajak sawah? Kiranya sampai kapan sawah dibajak kerbau? Mungkin sampai kerbau tergantikan oleh yang namanya ‘bajak sawah’. Sampai semua fungsi kerbau ‘dibajak’ oleh benda yang berbentuk mesin itu.

Setiap manusia mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing, kurang lebih begitu guru PPKN SMA saya berpesan. Oh ya, jangan lupa membangunkan sang super hero agar tak jadi pahlawan kesiangan di Mayday-MayDay lainnya. MayDay-MayDay? Satu hari itu begitu banyak yang mengunjukkan rasanya, satu hari itu kini menjadi ritual tahunan sekali bagi yang merayakannya, dan semoga satu hari nanti mendapatkan keadilan yang berimbang.