Mengapa adu domba bisa terjadi?


Ini sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh saya, anda, dan kita semua, sebagai putra-putri bangsa ini. Kawan rupa-rupanya sejarah masih dapat berbicara hingga saat ini. Bangsa ini hanya bisa dilemahkan dengan cara ini, itu pendapat saya. Devide et impera (Belanda punya) atau Namimah dalam sebutan di Islam.


Kalau Bang Haji Rhoma bilang dalam syairnya; 


Bila ada orang suka memecah belah
Maka dia dikatakan pengadu domba
Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan
Adu domba adu domba mengadu domba
Domba dipertaruhkan
Demi keuntungan domba jadi korban(Diadu domba)
Demi kesenangan domba kesakitan(Diadu domba)
Adu domba adu domba mengadu domba
Sungguh suatu dosa
Adu domba adu domba mengadu domba
Perbuatan tercela



Begitulah Bang Haji berpesan dalam lagunya. Lantas perlukah seseorang mengeluarkan kata-kata yang menjerat orang atau kelompok lain untuk keuntungan beberapa pihak saja? Wah, maaf jadi serius gini bahasannya.Ini bukan sebuah tulisan provokasi, apalagi berniat memecah belah bangsa. Apalah yang harus dilakukan sebagai putra bangsa yang orang biasa ini? Maka saya memilih untuk mengingatkan ke siapa saja dari bagian bangsa ini yang sudah mulai terpancing dengan strategi warisan kolonial ini. Bukankah para pendiri bangsa ini telah mewariskan Bhineka Tunggal Ika? Kalimat yang sering kita dengar dibangku sekolah dulu.


Maaf bila ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini. Semoga kawan-kawan tak terjerumus dalam Adu Domba, karena itu "Terrrrlaaaalu". Peace.